TIMES KALSEL, BANJAR – Tingginya tren kenaikan kasus Covid-19 di Kota Banjar mendapatkan perhatian serius dari juru bicara Satgas Covid-19 Kota Banjar, H Agus Nugraha.
Menurutnya, Satgas sudah kewalahan mengatasi penyebaran virus di klaster keluarga yang diduga terjadi karena gagalnya isoman yang dilakukan warga positif.
"Selama ini solusinya sudah dibahas dalam rapat evaluasi tapi belum direalisasikan sementara sistem isoman itu sendiri sudah memprihatinkan dan akhirnya menciptakan bermunculannya klaster keluarga baru," paparnya di hadapan sejumlah awak media, Senin (12/4/2021).
Selain kewalahan menangani klaster keluarga, Agus menerangkan bahwa Satgas penanganan Covid-19 tingkat kota masih lamban dalam menentukan kebijakan atau penerapan aturan.
"Contoh kasusnya dalam hal perpanjangan PPKM ini seharusnya SK Wali kota sudah disiapkan pada saat PPKM sebelumnya habis," katanya.
Atas permasalahan tersebut, diakui Agus bahwa lambannya kinerja Satgas Covid-19 tingkat Kota Banjar mempengaruhi penanganan yang harusnya dilakukan secara maksimal demi menekan penyebaran virus.
"Perlu peningkatan kinerja agar Satgas Covid-19 Kota Banjar dapat memutus mata rantai penyebaran virus dengan maksimal di kota kecil ini," tukasnya. (*)
Pewarta | : Susi Artiyanto |
Editor | : Irfan Anshori |