TIMES KALSEL, SIDOARJO – Puluhan korban ambruknya bangunan musala di kompleks Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Desa Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Senin (29/9/2025), masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Hajar Sidoarjo.

Sebagian besar korban merupakan santri yang tertimpa reruntuhan saat musala di asrama putra pesantren tersebut ambruk. Para korban kini ditempatkan di lantai 4 RSI Siti Hajar untuk mendapat penanganan medis intensif.

Salah satu santri, Maulana Alfian Ibrahim, warga Kali Anyar Kulon, meninggal dunia setelah sempat mendapat perawatan di rumah sakit. 

"Satu korban meninggal dunia setelah dirawat dan satu korban saat ini sedang di rawat di ICU karena tak sadarkan diri. Dan puluhan lainnya sedang dirawat intensif di Rumah Sakit Siti Hajar ini," Kata Nanang Haromain, relawan kebencanaan yang melakukan pendataan korban di RS Siti Hajar Sidoarjo,senin (29/9/2025) malam.

Nanang melanjutkan jika di RS Siti Hajar ada sekitar 45 santri atau korban ambruknya bangunan musala di Ponpes Al Khoziny yang dirawat. Bahwa pendataan korban masih terus dilakukan. Koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Wakil Gubernur Jawa Timur, juga telah dilakukan untuk memastikan penanganan berjalan cepat dan terarah.

“Untuk sementara, korban yang dirawat di RSI terus kami data. Pendataan ini penting agar penanganan bisa lebih terkoordinasi. Sementara untuk korban meninggal dunia saat ini sedang diurus administrasi oleh keluarganya" ujar Nanang.(*)