TIMES KALSEL, JAKARTA – Pelatih Timnas Spanyol Luis de la Fuente menegaskan dirinya tidak ingin terseret dalam perdebatan panjang terkait kondisi Lamine Yamal yang absen pada jeda internasional akibat cedera. Ia menyebut fokus utama saat ini adalah memastikan Spanyol meraih hasil optimal pada dua laga tersisa melawan Georgia dan Turkiye dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Absennya Yamal menjadi sorotan setelah Barcelona melakukan prosedur medis mendadak terhadap sang pemain muda. Penanganan tersebut disebut tidak diinformasikan sejak awal kepada federasi, sehingga memicu ketegangan antara pihak klub dan Timnas Spanyol.

“Kabar terbaiknya adalah dia (Lamine Yamal) masih punya 15 tahun lagi bersama kami. Kami harus memikirkan masa kini dan masa depan,” kata De la Fuente, dikutip dari Football Espana, Jumat (14/11/2025).

Pelatih berusia 63 tahun itu menegaskan bahwa prioritas tim saat ini adalah memberikan tiga poin pada laga melawan Georgia, yang digelar Minggu (16/11/2025) dini hari WIB. “Masa kini berarti mengandalkan para pemain yang kami miliki, menang, dan praktis mengamankan kualifikasi. Itulah fokus kami,” ujarnya.

Awal Ketegangan dengan Barcelona

Polemik bermula dari rentetan pertandingan berat yang dijalani Yamal. Ia tampil penuh kontra Real Madrid dan Club Brugge, kemudian kembali menjadi starter ketika Barcelona melawan Celta Vigo. Menjelang akhir laga, Yamal ditarik keluar, namun pada hari berikutnya klub melakukan “perawatan radiofrekuensi invasif” untuk cedera hernia di area pangkal paha.

Federasi sepak bola Spanyol mengaku baru mengetahui tindakan tersebut pada pukul 22.04 waktu setempat. De la Fuente bahkan menyatakan pihaknya sama sekali tidak menerima pemberitahuan sejak Senin (10/11/2025).

Kondisi itu membuat Yamal tidak dapat memperkuat La Roja pada dua pertandingan kualifikasi yang sangat krusial. Barcelona telah membantah tudingan bahwa mereka terlambat mengirimkan informasi terkait kondisi pemain muda tersebut.

De la Fuente Redam Polemik

Meski situasi memanas di ruang publik, De la Fuente menegaskan bahwa ia tidak ingin memperkeruh keadaan. “Semuanya bisa ditingkatkan, dan semua orang akan berusaha meningkatkannya. Namun, yang perlu kami tingkatkan adalah performa kami besok,” katanya.

Pelatih yang membawa Spanyol juara Nations League 2023 itu menekankan bahwa perbaikan internal lebih penting dibanding saling menyalahkan antara klub dan federasi.

Fokus Amankan Tiket Piala Dunia 2026

Jelang duel dengan Georgia, De la Fuente menegaskan target Spanyol tetap sama: memastikan tempat di putaran final Piala Dunia 2026. Selain hasil jangka pendek, ia juga membangun struktur tim untuk masa depan La Roja.

“Saya begitu terikat dengan para pemain ini sehingga saya ingin mereka semuanya dikenang selamanya,” ucapnya.

“Yang terpenting, saya ingin mereka terukir dalam ingatan semua orang, menjadi tim nasional seperti tim legendaris 2008–2012. Tim ini sedang menuju ke sana.”

Menurut De la Fuente, generasi baru Spanyol memiliki potensi besar untuk kembali membawa La Roja menjadi kekuatan besar sepak bola dunia. (*)